Di balik rasanya yang pedas jahe (Zingiberis officinale) mengandung zat-zat yang berguna bagi manusia. Selain sebagai bumnbu dapur banyak pula digunakan sebagai ramuan obat tradisional atau jamu. Rimpang kering jahe mengandung 1-4 persen minyak atsiri yang merupakan bahan aktif utama pada jahe. Minyak atsiri ini juga yang memberikan bau khas pada jahe. Dari minyak atsiri jahe ini mengandung barbagai senyawwa dalam kadar dan jenis bervariaai tergantung dari tempat jahe tersebut tumbuh. Komponnen utama adalah zingiberen dan bisabolen yang memberikan bau aromatis khas jahe, dan gingerol serta shogaol yang memberikan rasa pedas.
Dalam pengobatan China jahe telah digunakan lebih dari 2500 tahun, untuk mrngatasi gangguan pencernaan, batuk, muntah, diare dan rematik. Sedangkan dalam pengobatan Ayurveda, jahe digunakan untukm mrngatasi nyeri pada persendianm seperti artritis. Demikian juga dalam ramuan jamu tradisional Indonesia. Menghadapi cuaca yang kurang bersahabat seperti sekarang inni jahe merupaka alternatif ramuan tradisional yang dapat digunakan untuk meningkatkan stamina dan memberikan rasa hangat di seluruh tubuh.
Ramuan wedang jahe sangat tepat di saat kita diserang flu, batuk dan pilek. Rasanya yang pedas dapat membantu melegakan pernapasan, mengeluarkan dahak dan mengurangi rsa nyeri di tenggorokan.
0 komentar:
Posting Komentar