KAPULAGA
Nama latin:
Amamum campactum soland
Famili : Zingiberaceae
Daerah : Bali : Kapolagha, Jawa : Kapulaga, Madura: Kapulaga, Sunda : Palago, Minangkabau : Pelaga puwar
Asing : Ronde Kardemon
Sifat Kimiawi : Tumbuhan ini kaya kandungan kimia, yang sudah diketahui a.l. minyak terbang‑sineol, terpineol dan alfaborneol, beta-kamper, protein, gula, lemak dan silikat.
Efek Farmakologis : Tanaman ini memiliki sifat Rasa agak pahit, hangat. Penurun panas, anti tusif, peluruh dahak dan anti muntah.
Bagian tanaman yang digunakan : Seluruh tanaman dan buah.
Cara budidaya : Perbanyakan tanaman dg menggunakan rimpang. Pemeliharaan mudah, perlu cukup air dg cara penyiraman yg cukup, menjaga kelembaban dan pemupukan terutama pupuk dasar.
Wilayah :
Kapulaga berasal dari hutan tropis di daerah India Selatan dan Srilangka. Kapulaga diperkenalkan ke negara Eropa oleh bangsa Arab sebagai bumbu. Tanaman ini juga tumbuh dinegara Thailand, Kamboja, Malaysia Barat, dan Filipina, terutama di wilayah berbukit yang dingin, didaerah lembah dan terlindung. Di Indonesia kapulaga ditemukan tumbuh liar dan ditanam di wilayah perbukitan di daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Ukuran :
Tumbuh-tumbuhan ini tumbuh berumbi akar dengan tinggi antara 2 - 3 m. Daunnya lonjong berujung runcing dengan panjang sekitar 30 cm dan lebar 10 cm. Bunganya (simetris dua sisi, berwarna kemerah-merahan dan terbagi menjadi 3 bagian) dapat dibedakan menurut perbedaan jenis varietas setempat. Dari sana akan dihasilkan buah kotak berwarna putih yang harum sehingga bisa digunakan sebagai obat maupun bumbu. Kapulaga yang diperdagangkan terdiri atas kapsul kering, bersisi tiga, lonjong atau bundar, berwarna abu-bu coklat, yang terbagi atas tiga ruang, berisi padat dengan benih bersudut yang berwarna coklat. Biji-biji tersebut mempunyai rasa pedas, kamfer, berbau wangi, dan terasa dingin pada lidah jika dimamah. Buahnya berada dalam tandan berbentuk bulat kecil , kadang berbulu dan berwarna kuning kelabu. Kapulaga sabrang (Elettaria cardamomum L.) Maton yang berasal dari lran lebih harum baunya.Jika terlalu banyak mengunakan kapulaga maka akan mengganggu kerja cairan lambung.
Kandungan & Manfaat :
Ekstrak (dimasak dengan air) dari seluruh tumbuh-tumbuhan dipakai sebagai obat terhadap flatulensi atau meteorismus (penimbunan gas dalam usus), kolik dan kelemahan. Tumbuh-tumbuhan yang ditumbuk halus bersama air dipakai sebagai obat gosok untuk penyakit encok. Ekstrak dari umbi akar dipergunakan sebagai obat demam. Bijinya adalah bahan mamah, dipakai juga sebagai bumbu (untuk kue) dan sebagai obat, contohnya untuk mengobati kesulitan bernapas, mulut berbau (futor exore) dan untuk mengobati batuk dan gatal ditenggorokan dengan memamahnya. Dalam bahan biji terdapat minyak kardamon yang mengandung terpineol, terpinylasetat, sineol, borneol dan sabinen, zat putih telur, calcium-oksalat dan silisium. Selain itu juga mengandung minyak atsiri (alfaborneol dan betakamfer) yang berkhasiat untuk mengencerkan dahak, memudahkan pengeluaran angin dari perut, menghangatkan, membersihkan darah, menghilangkan rasa sakit, mengharumkan.
Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya.
1. Kejang Perut, Rematik : Semua bagian tumbuhan ini termasuk akarnya direbus selama lebih kurang lebih seperempat jam dengan disaring, airnya diminum.
2. Demam, panas : Batang direbus selama lebih kurang seperempat jam kemudian disaring. airnya diminum.
3. Batuk : Buah dikunyah.
4. Mencegah Mual : buah direbus dan dimakan.
5. Bau Badan : rimpang direbus secukupnya dan diminum airnya.
6. Radang amandel, gangguan haid, kejang perut, obat kumur, influenza, radang lambung, sesak napas, badan lemah (sebagai tonikum) : buah direbus, makan dan masih banyak yang lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar