PEGAGAN (Centella Asiatica (L.) Urb.)

Posted by Agustawangmangu On 0 komentar
in English read here...








PEGAGAN

(Centella Asiatica (L.) Urb.)


BOTANI

Pegagan termasuk ke dalam famili Apiaceae. Tumbuh merayap tanpa batang, dengan rimpang pendek dan geragih-geragih jalar panjang.

Daun tunggal, duduk dalam roset akar, bentuk ginjal atau bulat, pangkal bertoreh, tepi bergerigi, panjang 2-8 cm, lebar 2-8 cm, permukaan halus berwarna hijau atau hijau keunguan.

Bunga, majemuk, muncul dari ketiak daun, bentuk patung warna kemerahan atau putih.

Buah, kotak, bentuk bulat telur, panjang 1 mm, keras waktu muda hijau setelah tua hitam,Akar tunggang, warna coklat.

KEGUNAAN DAN KEAMANAN.

Penggunaan secara empiris oleh masyarakat dinyatakan sebagai obat untuk peluruh air seni, penurun panas, merangsang nafsu makan, memperbaiki pencernaan, untuk obat sukar buang air besar, membersihkan dan mengobati luka. Sedangkan hasil analisis farmakologi ekstrak herba pegagan dilaporkan bermanfaat sebagai obat anti rematik, deuritik, sedatif dan vasodilator periferal.

Di madagaskar telah dilakukan uji klinis untuk penyakit lepra dan hasilnya sangat positif.

Walaupun banyak kegunaannya namun kelebihan dosis atau pemakaian agak lama pada kulit dapat menimbulkan efek narkotik, sakit kepala, vertigo, dan pada individu yang sensitiif dapat menimbulkan koma.

KASIAT DAN PEMANFAATAN EMPIRIS

1. Untuk obat demam dipakai herba pegagan segar sebanyak 50 gram, dicuci dan direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih atau air rebusan tinggal setengahnya lalu disaring dan didiamkan sampai dingin, kemudian diminum sekaligus. Pengobatan dilakukan sebanyak 3 kali sehari, pagi, siang dan sore dengan interval waktu 6 jam.

2. Untuk menjaga kesehatan. Konsumsi daun pegagan segar yang masih muda sebanyak 100 gram setiap hari sebagai sayuran.

BUDIDAYA

Budidaya pegagan sebaiknya dilakukan di lahan yang terbuka dan mendapat sinar matahari cukup. Adapun teknik urutan penanaman pegagan adalah sebagai berikut;

1. Pembibitan.

Untuk membuat bibit, pilih tunas dari stolon yang subur dan telah tua dengan daun kira-kira 2-3 helai, cabut secara hati-hati agar akarnya tidak rusak. Tunas-tunas tersebut kemudian tanam di tempat persemaian dengan media yang baik. Siram pagi dan sore untuk menjaga kelembabannya. Bibit siap dipindah ke lahan setelah menghasilkan 4-6 daun atau berumur kira-kira 6 minggu.

2. Pengolahan lahan dan penanaman.

Pengolahan lahan dimulai dengan mencangkul lahan secara merata sedalam lebih kurang 25 cm, sambil dibersihkan dari gulma dan pengakarannya. Lahan kemudian diberi pupuk kandang dengan dosis 10 ton/ha, lalu dibuat bedengan dengan ukuran lebar 1m, tinggi 25 cm dan panjangnya menyesuaikan dengan keadaan lahan. Setelah bibit siap maka bibit dapat dipindah ke lahan. Hal yang perlu diperhatikan adalah saat pemindahan harus dilakukan secara hati-hati agar akar tidak rusak. Tanam bibit dalam bedengan dengan jarak tanam 20x20cm. Biasanya untuk satu hektar lahan dperlukan 100.000 bibit.

3. Pemeliharaan

Pemeliharaan yang paling utama adalah penyiangan dan pengairan. Pemberian pupuk tanaman dapat dilakukan setelah tanaman berumur1 bulan di lahan. Beri pupuk nitrogen dengan dosis 300 kg/ha. Pestisida tidak dianjurkan untuk digunakan. Jika terjadi penyerangan hama penyakit maka pemberantasan dapat dilakukan dengan cara mekanis yaitu membuang atau membakar tanaman yang tersearang.

4. Panen.

Panen pegagan dilakukan setelah tanaman berumur kira-kira 3 bulan di lahan. Cara panen yang tepat yaitu mencabut tanaman dengan akarnya, kemudian dikumpulkan dalam wadah yang bersih. Jika akan dikonsumsi segar maka daun dapat dicuci bersih dan langsung dapat digunakan. Jika akan digunakan sebagai bahan baku jamu maka perlu dikeringkan dahulu.

5. Pasca panen

Pertama kali herba pegagan dicuci dengan air sampai bersih, kemudain ditiriskan atau diangin-anginkan kira-kira 1 malam. Dalam keadaan ini bahan disortasi untuk memindahkan bahan asing yang terbawa selama proses selanjutnya. Setelah bahan bersih dari pencemaran kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari sampai kering, (tandanya adalah bahan mudah dipatahkan). Bahan yang sudah kering atau disebut simplisia ini dikemas dengan kantong plastik and ditutup rapat atau jika akan dikonsumsi dapat langsung digunakan.

PRODUKSI

Produksi daun segar dengan daun yang intensif dapat mencapai 28 ton/ha. Dari hasil ini akan diperoleh simplisia seledri sebanyak 5 ton/ha. Hasil penetapan kadar etanol 70% di BPTO diperoleh hasil sebanyak 18,42% berwarna hijau kecoklatan dan terasa pahit.

FITOKIMIA

Herba pegagan mengandung minyak atsiri, asiatikosida dan asam asiatikat yaitu brahmosida, thunkunisida, alkaloida hidrokoyilin dan saponin.

Analisis nutrisi menunjukkan bahwa daun pegagan kaya akan kandungan vitamin antara lain 6580 µg betakaroten, 0,15 mg thiamine, 0.14 mg riboflafin, 1,2 mg niacin dan 4 mg asam askorbat.

Balai Penelitian Tanaman Obat. (BPTO-Tawangmangu)

0 komentar:

Photobucket

Translate

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF