BERNAPAS LAMBAT & DALAM BISA TURUNKAN TEKANAN DARAH
Bahasa Inggris
Ambil napas dalam secara lambat lalu buang pula secara lambat. Dapatkah kita melakukan cara ini kurang dalam 10 kali dalam satu menit?
Para pakar menyimpulkan dengan melakukan pernapasan yang lambat selama beberapa menit dalam sehari sudah cukup dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Seorang ahli dari National Institutes of Health seperti dikutip keluargasehat.com meneliti bagaimana hubungan bernapas dengan tekanan darah, serta mengapa hal ini lebih berpengaruh dibandingkan dengan melakukan relaksasi ataupun mengurangi jumlah konsumsi garam yang dimakan sehari-hari.
Dr. David Anderson menjelaskan percobaannya yang dilakukan pada partisipan yang menderita hipertensi, dengan menggunakan alat bantu, mereka dianjurkan melakukan pernapasan scara lambat, maka dapat memberikan penerangan baru hubungan antara hipertensi, stres dan diet.
Siapapun dapat terkena hipertensi yaitu tekanan darah dapat mencapai 140/90 mmHg atau lebih. Kegemukan, kurang aktivitas, asupan garam berlebih dan jenis makanan Amerika yang tampaknya beresiko sebabkan hipertensi. Penurunan berat badan, aktivitas fisik dann pengurangan garam saat ini daianggap merupakan gaya hidup sehingga dapat membuat tekanan darah pasien menjadi menurun. Bahkan saat ini banyak pasien yang membutuhkan obat-obatan untuk menurunkan tekanan darahnya.
Meskipun faktor risiko telah diketahui, para ahli masih belum yakin tentang akar terjadinya hypertensi.
Maditasi, yoga dan barbagai teknik relaksasi dapat membuat napas lebih dalam dan lambat. Dengan bernapas yang dalam dan rutin akan dapat membantu mengatur tekanan darah.
Bernapas lambat adalah mengurangi frekuensi bernapas 16-19 kali dalam satu menit menjadi 10 kali atau kurang.
Pada uji kinik mereka yang melakukan pernapasan lambat selama 15 menit perharinya selama 2 bulan ternyata dapat menurunkan tekanan darah 10-15 poin. Hal ini tidak diduga ternyata dapat mengganti diet, olahraga ataupun obat-obatan.
0 komentar:
Posting Komentar